Bagikan informasi tentang Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan kepada teman atau kerabat Anda.
Selaras dengan judul pada segmen artikel kali ini, yaitu Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan, yang pada dasarnya jenis penyakit seperti itu tidak luput dari awal mula kenapa tubuh seseorang bisa sampai dinyatakan secara pasti bahwa telah ‘dihinggapi’ salah satu macam bakteri berbahaya yang ada di muka bumi saat ini. Oleh karena itu ada baiknya mendalami lebih jauh lagi seperti mengapa seseorang akhirnya telah mengidap bakteri mematikan tersebut. Mari.. Kita simak bersama pemaparan pada paragraf halaman berikut ini
Sebelum meneruskan membaca isi halaman ini, admin bermaksud mengajak saudara-saudari sekalian untuk melihat tayangan sepintas dari video yang berkaitan dengan perusahaan kami De Nature Indonesia, berikut videonya…
MENGULAS TUNTAS SOAL PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL YAITU PENYAKIT RAJASINGA ALIAS SIFILIS
Penyakit infeksi menular seksual sipilis atau dikenal dengan istilah penyakit rajasinga ialah infeksi yang disebabkan bakteri berbahaya yang dikenal dengan Treponema pallidum.
Kita sepakat bahwa sifilis secara ‘inklusif ‘ adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang dapat berakibat mengerikan, bahkan sebagian kasus hingga merenggut nyawa ketika tidak segera diobati. Secara dominan infeksi tersebut menyebar dengan perantara hubungan seksual pada orang yang terinfeksi, bukan saja melalui hubungan suami-istri bakteri penyebab infeksi penyakit menular seksual (PMS) juga bisa merambah melalui pajanan cairan tubuh si penderita misalnya melalui darah atau air liur yang terdapat ruam merah mirip sariawan. Dominannya sentuhan langsung terjadi dapat berpolakan seks vaginal (lewat alat genita perempuan), anal (anus) ataupun oral (mulut). Enggak stop disitu saja, konon menggunakan jarum secara bergiliran bisa memindahkan infeksi penyakit tadi baik terhadap penggemar narkoba suntik ataupun terhadap fans berat seni ‘melukis’ anggota tubuh misalnya menato dan menindik telinga.
Menjalarnya bakteri jahat pembawa penyakit rajasinga atau yang sering diistilahkan sifilis juga terjadi dari seorang ibu dalam keadaan ‘bunting’ untuk bayi dalam kandungannya, berdasarkan data otentik jumlah lonjakan peristiwanya hingga kini cukup berada dilevel ‘gawat ya’. Adapun mengenai keadaan ini dalam dunia kedokteran populer dengan nama sipilis kongenital. Impak kemungkinan terburuk tidak lain yaitu wafatnya sang janin yang ada dalam perut ibunda beresiko terjadi lantaran pengaruh infeksi tadi. Kita tahu bahwa bakteri pembawa sifilis tak bisa ‘bertempat’ lama berada di luar tubuh manusia alias (kemungkinan mati sendiri sangat cepat), selain itu penyakit tadi dipastikan tidak bisa beralih bakterinya dengan modus berikut ini:
Tanda dini dari penyakit rajasinga ialah terlihat diperkirakan (sebulan kurang seminggu) pasca bakteri membaur dalam tubuh. Infeksi sipilis terpisah menjadi 4 fase utama, antara lain:
Sifilis Primer
Pesakit sipilis kebanyakan akan menjumpai tandanya dimulai dengan pucat atau luka pada penis/vagina maupun di dalam serta area mulut. Luka yang kelihatan berwujud semacam gigitan semut akan tetapi tak menyebabkan rasa nyeri. Di periode tersebut, tatkala seseorang yang terkena dan besentuhan kelamin dengan siapapun sebagai kencan seks, tentulah penjalaran tidak muskil terjadi. Luka itu aktif semasa 4 sampai 8 minggu. Pada akhirnya, lesi ini biasanya pulih tanpa menyisakan bekas.
Penyakit Rajasinga Sekunder
Pasien sifilis sekunder atau tahapan ke dua bakal menjumpai ruam merah seukuran biji kecil dan lazimnya bintil merah tadi timbul di telapak tangan lalu telapak kaki. Gejala lain yang kerap menyertai reaksi semisal demam, kemauan menyantap makanan berkurang signifikan, nyeri kerongkongan dan penyakit genital warts. Periode tersebut bisa bertahan dalam waktu (satu sampai tiga) bulan
Sipilis Laten (atau tak terlihat namun berpeluang kumat)
Setelah fase sipilis sekunder, sifilis seolah-olah ‘musnah’ serta tanpa mengalami ‘indikator’ sedikitpun. Kurun waktu laten tersebut dapat berlangsung kira-kira (dua puluh empat) bulan, sebelum kemudian berangsur kepada tahapan yang teramat ‘memerangi’ kebugaran si pasien dalam peradangan (infeksi) penyakit menular seksual (PMS) yaitu sipilis tersier.
Sipilis Tersier (Ketiga)
Bilamana infeksi penyakit menular seksual (PMS) itu tidak ditindaklanjuti secara sungguh-sungguh, maka penyakit rajasinga memiliki karakteristik bisa beralih kepada periode final yakni sifilis tersier. Di starata itu, peradangan (infeksi) acap kali mendatangkan dampak yang destruktif (bersifat merusak) pada anggota badan. Akan halnya masalah kesehatan yang dideteksi sebab peradangan (infeksi) terhadap fase ini seperti kebutaan, sindrom penurunan fungsi otak, kelumpuhan, ‘mati pucuk’ (bahasa melayu), gangguan pendengaran, dan tidak jarang sampai mengancam keselamatan jiwa bilamana tak ditangani dengan baik
Sipilis semakin ganyir menjangkiti selama etape primer serta sekunder. Sekiranya Anda menganggap telah ‘terserang bakteri’ sipilis, supaya lekas tes kesehatan pada dokter atau poliklinik (ahli penyakit kelamin) demi keterangan positif tidaknya diagnosis atas sipilis. Makin cepat sipilis diatasi, makin kecil kemungkinan buat sifilis leluasa menjadi penyakit yang serius. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
Pemulihan Yang Dilakukan Untuk Infeksi PMS (Penyakit Menular Seksual)
Perawatan infeksi penyakit menular seksual (PMS) tergolong tak sulit dilakukan sekiranya ditangani sesuai petunjuk, terapi kebanyakan yaitu dengan mengonsumsi antibiotik seperti Tetrasiklin (Tetracycline), Eritromisin (Erythromycin), Ceftriaxon (Ceftriaxone), Doksisiklin (Doxycycline), Azithromicin (Azithromycin), juga penting buat diingat wajib dengan resep dokter ya :). Bilamana tidak terobati, infeksi penyakit menular seksual (PMS) ini akan sebagai penyakit yang teramat riskan dan bahkan sampai meregang nyawa. Orang yang positif sifilis yang tengah dalam etape penanganan hendaklah menjauhi melakukan jimak sampai infeksi ditentukan telah normal seperti sediakala
BEBERAPA KODE BAHWA SESEORANG TERINFEKSI PENYAKIT RAJASINGA
Pengidap penyakit menular seksual (PMS) bisa dengan mudah menularkan infeksi penyakit tersebut disebabkan banyak di antara mereka hanya mendapati tanda-tanda ringan sehingga tanpa sadar kalau mereka sudah terjangkit. Indikator sipilis meningkat sejalan dengan tahapan sifilis yang dirasakan.
Indikasi Untuk Sifilis Primer
Indikator sebagian besar bagi sifilis primer yaitu tampaknya ruam atau borok. Bintil Merah tadi timbul (10 hari – 12 minggu) setelah bakteri menjamah ke dalam tubuh, ruam tersebut kadang-kadang digampangkan oleh pasien rajasinga dikarenakan tiada mengalami rasa sakit. Bintil merah ini menjalar ke sekeliling organ tubuh yang mana bakteri awal mula menerabas, misalnya atas zakar, vagina, ataupun sekitar anus. Bintil Merah itu juga bisa terlihat pada bibir atau mulut, amandel, dan jari.
Penanganan lecet melewatkan waktu perkiraan (tiga – enam pekan). Separuh dari pesakit sifilis, ruam yang terlihat sebatas satu akan tetapi terdapat pula yang mengeluarkan lebih dari satu bintil merah. Selain itu, penyakit rajasinga primer bisa juga diketahui melalui pembengkakan glandula (kelenjar) pada bagian leher, ketiak, maupun pangkal paha. Sifilis berpotensi menuju kepada hierarki kedua apabila tak diatasi mulai semula. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
Simptom (gejala) Buat Sifilis Sekunder (Kedua)
Beberapa minggu pasca bintil merah ‘raib’ maka indikator sifilis sekunder bakal keluar. Bintil merah dapat tampak pada daerah tubuh manapun utamanya di telapak tangan dan kaki. Indikasi lainnya adalah penyakit jengger ayam pada vagina dan penis, khusus untuk perempuan yaitu uci-uci (kutil) akan nongol di sekitar vagina. Adanya diferensiasi kehadiran caplak (kutil) pada sekeliling dubur dapat diderita laki-laki dan perempuan.
Ciri yang nyaris menyamai dengan sakit influenza dapat pula terlihat. Penderita bakal menghadapi rasa lemah, nyeri area kepala, nyeri pada engsel lutut atau siku, serta meningkatnya suhu tubuh. Selain itu ternyata reduksi (pengurangan) berat fisik dan kegundulan rambut rentan berlaku, kelenjar limfa juga mengalami pembesaran.
Ciri-ciri tadi umumnya berlangsung jangka waktu beberapa minggu, serta dapat ada dan ‘sirna’ dan terus begitu dalam waktu beberapa bulan ke depan. Bilamana sifilis sekunder tak ditangani dengan cermat, infeksi dapat berlanjut menjadi fase berikutnya.
Indikasi Untuk Penyakit Rajasinga Laten (tak ketara akan tetapi berpeluang kambuh)
Di stadium tersebut bakteri tak bergerak alias eksis, hanya saja penyakit rajasinga tak mengeluarkan simptom (gejala) sedikitpun. Tatkala 1 tahun pertama hierarki sifilis laten, infeksi potensial bisa dijangkitkan. Sehabis 24 bulan, peradangan (infeksi) berlanjut berada di dalam badan si pasien, akan tetapi tidak dapat ditularkan terhadap individu lain kembali. Fase itu akan berproses bertahun-tahun. Tatkala tak ditanggulangi dengan serius, sifilis laten dapat berubah menuju sifilis tersier (fase sipilis yang makin mengancam).
Indikasi Bagi Penyakit Rajasinga Tersier (Ketiga)
Estimasi besaran angka memperlihatkan 30 persen pengidap penyakit rajasinga tanpa inisiatif tindakan dini dapat merasakan starata tersier. Simptom (gejala) sipilis tersier diawali beberapa tahun selepas infeksi pertama kali menginvasi tubuh. Unit tubuh di sekitaran bakteri penyakit rajasinga pertama nyusup sehingga menaruh pengaruh pada simptom (gejala) yang diterima.
Di periode tersebut, penyakit rajasinga bakal lumayan riskan serta tidak jarang berakhir merenggut nyawa seseorang. Penyakit rajasinga tersier biasanya menyebabkan gangguan pada jantung, mata, otak, organ tubuh yang mengambil sari makanan di dalam darah dan menghasilkan empedu, pembuluh darah, tulang, dan persendian. Oleh karenanya pasien bakal menanggung serangan otak disertai kelumpuhan (struk), penyakit jantung, atau kerabunan kronis akibat infeksi menular seksual tadi. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
Simptom (gejala) Untuk Penyakit Rajasinga Kongenital
Wanita dalam keadaan ‘berbadan dua’ serta menyandang sipilis bisa memberikan bakteri infeksi kepada calon bayinya. Bawaan tadi mampu dikurangi sekiranya sang ibu menuntaskan inisiatif tindakan dini sebelum kehamilan genap empat bulan. Semisal tanpa menyelesaikan pengobatan, komplikasi berikut dapat berlaku:
Si kecil (bayi) yang lahir ke dunia bersama kongenital sipilis masih tetap hidup, biasanya tanpa memiliki simptom (gejala) sedikitpun. Tetapi terdapat probabilitas (kemungkinan) menjedulnya ruam di tapak kaki serta tangan. Indikasi yang sering perlahan berubah bagi bayi yang terlahir dengan sipilis, ialah:
Sering-seringlah mengadakan pembicaraan eksklusif kepada dokter ataupun ahli penyakit alat vital jikalau pasien memiliki PMS (penyakit menular seksual) serta tengah dalam keadaan hamil 🙂
KETIDAKCOCOKAN ANTARA SIPILIS DAN KENCING NANAH (GONORE)
Gonore (kencing nanah) dan sipilis masuk kategori infeksi PMS (penyakit menular seksual) dengan faktor utama yang berbeda. Kencing nanah (gonore) dipicu oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae kebalikannya sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, keluhan yang dihadapi juga berbeda, ya… walaupun tidak sedikit yang bilang sedikit menyerupai 🙂 . Beberapa ciri yang kebanyakan dirasakan :
PENGIDAP GONORE (KENCING NANAH)
PASIEN SIFILIS
PEMBUKTIAN STATUS INFEKSI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Pentingnya pemeriksaan dini dari dokter atau klinik (khusus sakit kemaluan) andaikan terdapat probabilitas (kemungkinan), bahwa Anda sudah terinfeksi penyakit menular seksual (PMS). Jikalau PMS (penyakit menular seksual) ditanggulangi sesuai petunjuk, tentu problem baru yang rawan akan terhindarkan sehingga oportunitas supaya sembuh seutuhnya bertambah terbuka lebar.
Sebagai pendahuluan, dokter (medikus) dari klinik akan memberikan pertanyaan seputar keluhan yang saudara-saudari jumpai sebelum mengadakan pemeriksaan fisik secara total. Terlebih penanganan pada area kelamin serta dubur, juru rawat pun bakal menganalisa adanya bintil merah ataupun kulit timbul pada dalam leher dan mulut. Selain itu, medikus atau poliklinik (khusus penyakit kemaluan) kadang kala bakal memberitahu pada mas/mba supaya melaksanakan beberapa tes di bawah ini:
Kontrol Sampel Darah
Sehabis pemeriksaan fisik kelar, lebih lanjut dilakukan cek darah guna pembuktian ada tidaknya infeksi bakteri sifilis pada internal badan seseorang. Cek darah bisa menemukan adanya zat (antibodi) penangkal toksin/racun yang dibentuk oleh tubuh guna menggempur penyakit rajasinga. Perisai perlindungan (antibodi) buat bakteri PMS (penyakit menular seksual) bisa tetap ada dalam badan seseorang dari tahun ke tahun lamanya
Diantara tes darah yang tertentu buat membaca keberadaan bakteri Treponema pallidum yakni Treponemal Antibody Test. Seseorang dengan hasil cek berupa positif, hampir pasti bakal dinyatakan terjangkit penyakit rajasinga. Tapi tes tadi bakal langgeng memberikan status afirmatif (alias positif) beberapa tahun sesudah sifilis diatasi. Oleh karena itu, untuk memastikan betulkah orang tadi menderita penyakit menular seksual (PMS) sifilis masa kini atau memang sudah pada saat dahulu, tentu saja diharuskan pengontrolan lanjutan yang dikenal RPR (Rapid Plasma Reagin). Orang yang lagi memiliki sifilis biasanya memperlihatkan hasil Treponemal Antibody Test positif disertai RPR positif.
Infeksi PMS (penyakit menular seksual) sipilis lebih rawan terhadap bayi di dalam janin maupun anak yang belum lama dilahirkan. Oleh karena itu, wanita mengandung diberi masukan buat melakukan pengecekan darah pada penyakit menular seksual (PMS) sipilis. Pengujian ini rata-rata dilangsungkan sekiranya usia kehamilan terdapat di antara 12 – 20 minggu. Andaikan hasil pengujian PMS (penyakit menular seksual) sipilis sudah diyakinkan, terapi atau penyembuhan alangkah baiknya dilakoni selekas mungkin.
Melihat Cairan Luka Atau Tukak
Jika ada ruam ‘luka’, juru rawat atau pun dokter akan menyedot sedikit cairan dari ruam ‘luka’ untuk sampel agar dicek di ruang lab. Pemeriksaan ini semata bakal dijalankan pada penyakit rajasinga primer (permulaan) juga sekunder (kedua), adalah semasih terdapat luka atau tukak. Sampel cairan bisa memberitahukan apakah ada bakteri yang menyebabkan penyakit rajasinga.
TERAPI PENYAKIT RAJASINGA SECARA JAMU TRADISIONAL DE NATURE
Sebagaimana pasien lainnya terutama untuk keluhan gonore (kencing nanah), penyakit menular seksual (PMS) sipilis, penyakit jengger ayam (kutil kelamin), clamidya, dan lain – lain, dari CV. De nature menyiapkan berbagai macam ramuan obat antibiotik alami – antivirus – antibakteri diantaranya GANGJIE – GHOSIAH – PIPECA – HABATOP ATAU HABBATUSSAUDA – KAPSUL BERSIH DARAH – BAWANG LANANG yang mampu membantu menyembuhkan keluhan yang diderita. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
PERAWATAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) SIFILIS DENGAN ANTIBIOTIK ATAU RESEP DOKTER
Penisilin (Penicillin G Procaine atau Procaine Benzylpenicillin) lumayan berfungsi sekaligus boleh diimplementasikan sebagai pemberantas penyakit rajasinga primer ‘permulaan’ atau sekunder ‘selanjutnya’. Penisilin hampir semuanya diberikan lewat suntikan, tersedia beberapa jenis antibiotik lainnya di apotek diantaranya Eritromisin (Erythromycin), Tetrasiklin (Tetracycline), Ceftriaxon (Ceftriaxone), Azithromicin (Azithromycin) Doksisiklin (Doxycycline) yang juga berkhasiat menyingkirkan bakteri penyebab PMS (penyakit menular seksual) sipilis, seandainya siapa saja yang reaksi tubuhnya seolah menolak dengan penisilin
BISAKAH MENEGUK REBUSAN AIR PIPER BATLE (DAUN SIRIH) SEHABIS KONSUMSI RESEP DOKTER?
Ketika pengobatan, minum rebusan air daun sirih merah bukan berarti hal yang tak boleh sepenuhnya. Hanya saja sedikitnya informasi tentang kegunaan dan akibat yang ditimbulkan minum air ini atas terapi penanganan seyogyanya Anda tanggapi secara hati-hati. Supaya menghindari dampak negatif ataupun probabilitas (kemungkinan) kaitannya dengan terapi penanganan yang Anda terapkan, disarankan Anda kasih jarak kisaran dua sampai 3 jam antara minum air rebusan piper batle (daun sirih) dengan konsumsi obat. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
BISAKAH MENGOLES ATAU MEMINUM ALLIUM SATIVUM (BAWANG PUTIH) SEBAGAI PENANGANAN PENYAKIT RAJASINGA?
Allium sativum (bawang putih) terbilang tak berbahaya semisal digunakan dengan proses dimakan atau berupa suplemen, cuma saja bawang putih yang belum diolah tidak direkomendasi buat dilumuri begitu saja di permukaan kulit karena terdapat risiko dimana menjadikan iritasi berat, seyogyanya pasien tidak melumurkan allium sativum (bawang putih) pada penis, karena zakar termasuk wilayah lumayan peka dan lebih rawan terjadi masalah. Sejumlah mitos yang beredar semisal melumurkan bawang putih bisa menjadikan kemaluan lebih besar atau memulihkan penyakit rajasinga hingga saat ini belum pasti faktanya berdasarkan tinjuan medis.
APAKAH ADA REKOMENDASI ATAUPUN PANTANGAN JENIS MAKANAN SEMASA MENYEMBUHKAN SIFILIS
Melihat tanda yang timbul diantaranya perih waktu buang air kecil dan keluar cairan mirip sperma yang beraroma anyir, maka hal ini seringkali berlaku atas penyakit menular seksual (PMS) gonorhea. Peradangan (infeksi) tadi juga disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Baik itu sipilis dan gonore tidak berhubungan pada makanan umpanya makanan pedas, buah semangka, telor dll. Maka dari itu tidak ada pantangan eksklusif perihal makanan berdasarkan tinjuan medis. Akan tetapi berbeda jika menempuh terapi tradisional dari De nature Indonesia tentu terdapat sejumlah larangan dan saran yang bisa diaplikasikan secara sinkron dengan bimbingan dari ahli pengobatan tradisional kami.
JUJUR APA ADANYA TERHADAP SUAMI ATAU ISTRI
Semisal Anda sudah diketahui menderita penyakit rajasinga, lekas sampaikan pada pasangan atau bekas pendamping hidup dari Anda supaya beliau dapat melaksanakan pemeriksaan sekaligus mendapatkan pengobatan. Tatkala saudara/saudari memandang aib guna membahas penyakit ini pada pendamping hidup atau bekas pasangan saudara/saudari, mohonlah petuah dari petugas medis (dokter) maupun poliklinik ahli penyakit organ intim. Lebih baik buat bapak/ibu supaya mengungkapkannya pada pendamping hidup tentang sipilis. Andaikan penyakit ini tak diobati sesuai arahan, alhasil dapat merenggut nyawa seseorang. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
KOMPLIKASI SEBAB PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL) SIFILIS
Sifilis punya peluang membentuk segenap komplikasi sekiranya dianggap remeh tanpa penanganan cepat dan tepat, sifilis juga bisa menaikkan risiko kemunculan sejumlah penyakit yang terdiri dari:
MENJAGA DIRI TERHADAP SIFILIS
1. Mempertahankan rasa cinta agar tak mudah selingkuh dari pendamping hidup ialah salah satu cara paling ampuh untuk memproteksi diri terhadap infeksi penyakit rajasinga. Penerapan alat kontrasepsi boleh diimplementasikan sebagai prosedur pengaman alternatif dalam usaha menyusutkan efek penularan sipilis, khususnya pada lingkungan penjaja sex komersil. Meski begitu kondom tersebut terbatas dalam hal menepis berpindahnya infeksi. Sifilis masih sanggup menjangkiti melalui seks oral (mulut), perihal ini dialami jika mulut bersentuhan langsung dengan lecet (bintik merah) pada alat genital pria/wanita yang sudah terinfeksi. (Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan)
2. Sangat penting agar memakai kondom bilamana melangsungkan hubungan seks, vaginal (lewat kelamin perempuan), atau anal (anus). Pasanglah dental dam (alat pelindung seks berupa kain lateks lentur) bila melakoni sex oral (mulut), alat itu bertugas untuk penghalang antara mulut dan kemaluan, alhasil perpindahan infeksi seksual dapat dicegah.
Berpantangangan untuk berhubungan seks secara oral (mulut), vagina (lewat kemaluan perempuan), atau anal (anus) hingga pengobatan penyakit menular seksual (PMS) sifilis telah dilakoni, hal itu dikarenakan berisiko bagi saudara/saudari infeksinya kambuh lagi sekiranya bersetubuh bersama partner asmara yang mempunyai banyak pasangan seksual atau justru saudara/saudari bisa meneruskan infeksi ke orang lain.
Sifilis rupanya juga mampu menjalar tak melulu melalui hubungan seks. Seumpama Anda penyuka narkoba suntik ataupun yang cinta seni merajah anggota tubuh misalnya tato dan tindik ‘alat pendengaran manusia’, wajib menjauhi saling berjoin jarum suntik sama orang lain, bapak/ibu dinstruksikan untuk selalu mengenakan jarum yang telah disterilkan.
Terimakasih sudah mengunjungi situs resmi perusahaan herbal De nature indonesia dengan topik Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan, mudah – mudahan semakin meningkatkan pengetahuan kita semua khususnya seputar PMS (penyakit menular seksual) gonore ataupun rajasinga
Ulasan customer dinonaktifkan: Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan
Maaf, form ulasan customer dinonaktifkan untuk produk ini