● online
- Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih....
- Obat Kencing Nanah Di Apotik....
- Dokter Spesialis Kelamin Surabaya ? Bukan Kami Seb....
- 4 Gejala Penyakit Menular Seksual....
- Miss V Perih Setelah Berhubungan Intim....
- Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Di Medan ? Buka....
- Kemaluan Gatal....
- Apa Penyakit Sipilis....
Cara Mengobati Penyakit Hiv Aids Tanpa Resep Obat Arv Dari Dokter
Dalam kesempatan kali ini saya akan coba membahas tentang Cara Mengobati Penyakit Hiv Aids Tanpa Resep Obat Arv Dari Dokter. Jika saat ini anda divonis hiv maka jangan meratapinya terlalu lama karena semakin anda ratapi akan semakin stres dan makin putus asa. Ketahuilah bahwa selain obat-obatan, manusia juga memerlukan vitamin semangat dan berbagai suplement motivasi. Terlebih jika anda sedang sakit, orang sakit akan segera sembuh jika motivasi sembuh luar biasa. Keinginan kuat untuk sehat adalah bagian dari kesehatan itu sendiri. Ingat bahwa kesehatan akan tampak sangat berharga setelah kita kehilanganya.
Jadi intinya mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena disini saya membahas tentang hiv maka sayapun akan memberikan beberapa tips untuk pencegahan hiv. 5 Cara peling efektif untuk mencegah penularan HIV
- A = Absen ( tidak berhubungan seks saat jauh dari pasangan)
- B = Be Faithul ( Setia/ tidak bergonta ganti pasangan)
- C = Condom ( Selalu memakai kondom saat berhubungan)
- D = Drugs ( Tidak mengkonsumsi narkoba)
- E = Education ( Aktif mencari informasi yang benar )
Cara Mengobati Penyakit Hiv Aids
Jika kelima cara diatas sudah anda terapkan, hal penting lainya yang juga perlu anda lakukan adalah memeriksakan kesehatan secara rutin. Mendeteksi HIV secara dini berperan penting dalam mendukung keberhasilan pengobatan serta mendapatkan informasi dan konseling yang baik. Tes deteksi hiv dianjurkan untuk setiap orang yang mencurigai adanya jangkitan hiv tanpa menunggu kemunculan gejala-gejala tertentu.
Lalu Siapakah yang sebaiknya memeriksakan diri ? Berikut ini adalah kelompok orang yang dikategorikan beresiko terinfeksi HIV :
- Berhubungan seks dengan pecandu narkoba dan pekerja seks komersial
- Penderita penyakit menular seksual seperti sipilis, herpes, clamydia dan gonore
- Memiliki lebih dari satu pasangan
- Memiliki ibu yang terinfeksi HIV
- Pernah menerima transfusi darah
- Pria yang tidak disunat
- Pria yang berhubungan seks dengan pria
- Mempunyai suami yang suka bergonta ganti pasangan
- Berbagi jarum suntik dengan orang lain
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
BACA JUGA : Ciri Ruam Kulit Hiv Bagi Odha
Biasanya dokter menganjurkan untuk mengkonsumsi kombinasi obat antivirus setidaknya dua dari enam tipe obat yang berbeda dan dikenal dengan nama antiretroviral terapi atau ART.
Sebuah studi baru menunjukkan alternatif yang menjanjikan bagi mereka yang harus mengonsumsi pil untuk penyakit HIV setiap hari.
Kolaborasi penelitian
Para peneliti dari berbagai departemen saling berkolaborasi pada penelitian tujuh tahun pada hewan, untuk pembuatan implan obat suntik yang lebih baik yang dapat menggabungkan beberapa obat dan berkerja sangat lama.
Selain itu juga dapat mengatasi banyak tantangan yang saat ini muncul dalam upaya pencegahan HIV saat ini. Penelitian ini menghasilkan suatu metode pengobatan yang mendistribusikan banyak obat antivirus.
Metodenya adalah melakukan injeksi sekali atau dua kali dalam setahun dan metode ini merupakan metode pertama yang efektif tidak hanya untuk pengobatan HIV namun untuk pengobatan lain yang membutuhkan pengobatan tiap harinya.
Obat anti retroviral
Obat anti retroviral digunakan tidak hanya untuk pencegahan, namun juga untuk pengobatan HIV. Pengobatan ini harus digunakan tiap harinya secara konsisten.
Dikarenakan untuk konsumsi pil ini tiap harinya menimbulkan banyak hambatan dan kekeliruan semisal rasa bosan dari penderita untuk minum pil HIV tiap harinya.
Untuk itu, suatu metode implan yang dapat disuntikkan telah dikembangkan oleh tim peneliti, di mana berfungsi untuk memasukkan obat melalui implan tersebut.
Infeksi HIV muncul dalam tiga fase:
- Tahap pertama adalah serokonversi, yakni periode waktu tertentu di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.
- Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala HIV yang muncul.
- Tahap yang ketiga merupakan tahap akhir infeksi HIV.
Fase Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan mengalami sakit mirip seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan. Kemudian, setelah kondisi tersebut, HIV dapat tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Fase ini disebut sebagai serokonversi.
Gejala HIV yang paling umum terjadi adalah:
- Diare
- Demam
- Kelelahan
- Muncul ruam
- Tenggorokan sakit
- Nyeri otot dan sendi
- Pembengkakan noda limfa
Namun, gejala HIV di atas bisa saja merupakan gejala dari penyakit lain. Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak, harus dilakukan tes HIV. Semakin cepat kondisi diketahui, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi.
Fase Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Dalam periode ini infeksi HIV berlangsung tanpa menimbulkan gejala.
Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pengidap akan tetap merasa sehat. Bahkan, ia bisa saja sudah menularkan infeksi kepada orang lain. Tahap ini dapat berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
Fase Ketiga
Tahap ini disebut juga sebagai tahap HIV simtomatik. Apabila pengidap HIV tidak mendapat penanganan tepat, virus akan melemahkan tubuh dengan cepat. Pada tahap ketiga ini, pengidap lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini dapat berubah menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Berikut adalah gejala-gejala HIV yang muncul:
- Diare parah
- Sulit bernapas
- Merasa lelah setiap saat
- Demam terus menerus lebih dari sepuluh hari
- Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan vagina
- Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang
- Hilang nafsu makan sehingga berat badan turun drastis
Penyakit mematikan yang dengan mudah menyerang penderita AIDS antara lain kanker, pneumonia, dan TB. Pada tahap ini, pengobatan HIV tetap dilakukan.
Cara Mengobati Penyakit Hiv Aids Tanpa Resep Obat Arv Dari Dokter
Diatas adalah gambar Obat Hiv Herbal De Nature asli buah karya anak negri yang sudah mendunia dengan Certificate of Registration ISO 9001:2015 Manufacture of Herbal Traditional Medicine. Semua obat berbahan tanaman herbal berstandar SNI Bersertifikasi BPOM dan Halal dari MUI. Aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Penelitian Yang Lebih Ilmiah Pada Ramuan Herbal De Nature
√ Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
√ Melawan resistensi akibat penggunaan antibiotik jangka panjang
√ Membatasi infeksi dan mencegah penyakit oportunistik
√ Menghentikan perusakan sel T helper
√ Meningkatkan jumlah sel cd4
√ Menghambat hiv berkembang pada aids
√ Menstimulasi kapasitas penyembuhan tubuh
√ Obat PEP yang baik untuk pasien yang terpajan hiv
√ Memungkinkan pasien seropositif bebas Aids
√ Melawan virus hingga hasil tes viral load negatif
√ Membersihkan darah – dinding sel dari virus, bakteri dan patogen jahat
√ Detoxsisasi yang aman melalui urine dan keringat
Apakah Obat Hiv Herbal Ada Efek Samping?
Sejauh ini belum ada laporan mengenai efek samping yang serius terhadap obat herbal de nature. Obat hiv alami De nature aman untuk anak-anak diatas 4 tahun, ibu hamil maupun menyusui.
Berapa Harga Obat Hiv De Nature?
Rentang harga Rp. 590.000 s/d Rp. 2.080.000.
Isi 4 Jenis Obat ( Gangjie Ghosiah Sambiloto Habatop / Habbatussauda )
• 1 Paket Rp. 590.000
• 4 Paket Rp. 2.080.000
NOTE : PEMBELIAN 4 PAKET BERLAKU DISKON DENGAN HEMAT Rp. 280.000
Jika pencegahan dan pemeriksaan rutin sudah anda lakukan dan dikemudian hari anda ternyata dinyatakan positif hiv maka yang perlu anda lakukan adalah melakukan pengobatan secara cepat dan tepat. Sebagai solusinya anda bisa pergi ke dokter untuk mendapatkan obat arv atau bisa juga memilih herba sebagai alternatif kedua.
Demikian artikel saya mengenai Cara Mengobati Penyakit Hiv Aids Tanpa Resep Obat Arv Dari Dokter. Semoga bermanfaat.
Saat ini belum tersedia komentar.